Selamat datang di Site Berita Nasional Media Hapra Indonesia . Wartawan Hapra Indonesia dalam menjalankan tugas dibekali kartu wartawan dan bertugas sesuai penempatan yang dikeluarkan oleh Redaksi. Semua Anggota Hapra Indonesia, foto dan nama ada pada situs kami ini, tanpa ada nama dan foto di situs kami, oknkum tersebut BUKAN ANGGOTA HAPRA INDONESIA DAN SEGALA YANG DILAKUKAN DILUAR TANGGUNG JAWAB REDAKSI. LAPORKAN KE PIHAK KEPOLISIAN TERDEKAT

Selasa, 21 Juni 2011

Perempatan Maut Siap Merenggut

4 Tahun Tanpa Rambu, Usulan Di Abaikan ?
Kediri,HAPRA Indonesia  - Perempatan maut di Desa Kalirong Kecamatan Taro- kan lagi-lagi memakan korban, korban kali ini Toha dan keluarga- nya warga Desa Kaliboto dan warga Dusun Jeruk Desa Bulusari Keca- matan Tarokan. yang hingga saat ini belum diketahui identitasnya.
    Arifin (36) warga yang tinggal persis diselatan perempatan maut tersebut,  kepada HAPRA mengata- kan bahwa    ketika terjadi kecela- kaan Sabtu malam (28/5), merupa- kan kejadian ketiga bulan lalu,
    Dikatakan Arifin, “Dalam kedua kecelakaan terdahulu hanya luka ringan saja namun dalam kecelakaan kali ini 2 korban luka ringan, 1 giginya rontok dan 2 korban kritis” ungkap nya.
    Arifin mengungkapkan kecela- kaan terjadi sekitar jam 21.00 Wib, tidak tahu persis bagaimana kejadiannya, tiba-tiba terdengar benturan keras begitu dia menoleh ke arah sumber suara benturan, ter- nyata terlihat korban kecelakaan yang bergelimpangan.
     “Kami segera memberilan pertolongan sebagaimana yang bia sa dilakukan, namun kami kaget karena korbannya ternyata 5 orang dua diantaranya terlihat kritis kare- na kepalanya terbentur aspal” terang Arifin.
    Sementara itu Wakiran (55) mengungkapkan dia mengira yang menjadi korban kecelakaan adalah tetangganya yang bernama Fana karena tetangganya tersebut baru saja menyapanya dan diperhitung- kan perjalanannya baru sampai perempatan maut itu.
    Namun terlepas siapapun kor- bannya dia berharap pihak berwenang segera memasang rambu-rambu diperempatan terse- but, karena sejak tahun 2007 perempatan tersebut praktis tidak ada rambu-rambu sama sekali,
    “Padahal hampir setiap bulan terjadi kecelakaan rata-rata 2 kali, bahkan pada bulan Suro yang lalu masyarakat menghitung terjadi kecelakaan sebanyak 9 kali” ungkap Wakiran. Ungkapan terse- but juga dibenarkan oleh beberapa warga lainnya.
    Sementara itu Kepala Desa Kalirong M. Farih Zaenulloh, SE mengungkapkan bahwa hingga saat ini pihak pemerintah Desa Kalirong sudah beberapa kali mengajukan pemasangan rambu-rambu pada perempatan tersebut.
    Usulan atau lebih tepatnya per- mohonan yang disampaikan Kades Kalirong hingga saat ini belum ada tindak lanjut dari Dinas Perhubungan Kabupaten Kediri, “Pertama kali kami melayangkan surat pada bulan Januari 2008, lalu kita susuli lagi pada akhir tahun 2010.
    Usulan tersebut, hingga saat ini belum ada tindakan dari dinas terkait” jelas Kades Kalirong. enurut Farih Zaynulloh dalam waktu dekat dia akan melayangkan surat lagi kepada Dinas Perhubungan Kabupaten Kediri.
    Usulan yang disampaikan Kades Kalirong, untuk keamanan pengguna lalin karena lokasi yang diusulkan, ibarat 'Perempatan Maut Siap Merenggut" karena telah 4 tahun tanpa adanya rambu-rambu diperempatan maut tersebut.
    “Kami sangat berharap permo- honan kami segera bisa di realisasikan oleh pihak terkait ka- rena masyarakatnya sudah sede -mikian resah akibat seringnya terja- di kecelakaan di perempatan itu.
    Bahkan kalau bisa diperem- patan itu dipasangi FA (lampu kedip  red) atau rambu kejut (anggelan  red) karena kalau dipasangi rambu-rambu biasa percuma karena pe- ngendara akan cenderung menga- baikannya” pungkas Zaynulloh.(Tim)

BERITA SEBELUMNYA

  © HAPRA INDONESIA Media Group ...Berani.Cerdas . Realistis

Ke : HALAMAN UTAMA