Selamat datang di Site Berita Nasional Media Hapra Indonesia . Wartawan Hapra Indonesia dalam menjalankan tugas dibekali kartu wartawan dan bertugas sesuai penempatan yang dikeluarkan oleh Redaksi. Semua Anggota Hapra Indonesia, foto dan nama ada pada situs kami ini, tanpa ada nama dan foto di situs kami, oknkum tersebut BUKAN ANGGOTA HAPRA INDONESIA DAN SEGALA YANG DILAKUKAN DILUAR TANGGUNG JAWAB REDAKSI. LAPORKAN KE PIHAK KEPOLISIAN TERDEKAT

Selasa, 25 Januari 2011

Dinkes Kabupaten Kediri 
Pungut Biaya Buku KIA & KMS
KEDIRI, hapraindonesia online – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri dr Adi Laksono menginstruksi Puskesmas yang ada di wilayah Kabupaten Kediri memunggut biaya para ibu ibu untuk memperoleh fasilitas buku panduan yaitu buku KIA dan kartu KMS (Kartu Menuju Sehat) yang biasanya untuk pemeriksaan rutin balita atau Posyandu.
Padahal menurut edaran SK (surat keputusan) Menteri kesehatan Nomer 284/Menkes/SK/II/I/2004, menyebutkan bahwa buku KIA dan Kartu KMS difasilitasi atau dibiayai penuh oleh negara dengan dana APBD, jadi Kartu KIA dan Kartu KMS harusnya gratis.
Tetapi anehnya di Kabupaten Kediri hal itu tidak berlaku, menurut nara media ini kalau Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri Adi Laksono menginstruksikan bahwa biaya APBN yang keluar hanya separuhnya, maka di wilayah Kabupaten Kediri masih dikenakan biaya dengan cara ibu diminta untuk membeli KIA dan Kartu KMS.
Masih menurut nara sumber media ini, menyatakan Buku KIA dan kartu KMS harusnya gratis, bahkan menurut informasi yang beredarm adanya beberapa bidan yang menjual Buku KIA dan Kartu KMS  Rp 10 ribu dari Puskesmas.
Sementara itu saat di konfirmasikan kasus ini Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri tidak berada di tempat, "Bapak ke Pemkab" kata seorang staf kepada media ini (cah).   

Kalender Pemkab Kediri Tahun 2011 Salah Cetak

KEDIRI, hapraindonesia online – Setiap tahunnya, Pemerintah Kabupaten Kediri telah mengalokasikan anggaran guna pengadaan Kalender yang akan dibagi-bagikan pada masyarakat Kabupaten Kediri. 
Harapannya Pemkab Kediri dalam mengedarkan kalender, untuk menunjukan beberapa profil, foto-foto kegiatan Pemkab Kediri, dan foto Bupati Kediri, serta mempermudah masyarakat untuk melihat hari dan tanggal dengan benar.
Namun melihat Kalender yang didapat di tahun 2011 ini, masyarakat agaknya akan mengalami kebingungan. Sebab, menurut sumber kita, kalender dari dianggarkan dari APBD tahun anggaran 2010 sekitar Rp 700 juta terdapat beberapa kekeliruan. 
Seperti tertera pada bulan Januarisampai April, ada penggunaan maksud hari yang sama, tapi namanya berbeda.
Hari Ahad misalnya, dalam kalender 2011 digunakan hanya pada bulan Januari sampai April. Sedangkan bulan Mei sampai Desember mengunakan nama hari Minggu.
Anehnya lagi, Kalender yang dikerjakan oleh CV. Purnama, beralamat Jl. KH. Wachit Hasim III/7b Bandar Lor Kediri, itu terdapat kekeliruan warna tulisan. Pada bulan Oktober, untuk hari Sabtu tangal 1 Oktober semestinya diberi warna hitam bukan hijau. Karena warna hijau di dalam kalender itu hanya digunakan untuk hari Jumat.
Di bulan Desember juga ditemukan kekeliruan, dimana ada tanggal yang sama, yakni hari Kamis tertera tanggal 1, demikian pula hari Minggu tanggal 1 juga. Di kalender lainya, hari Minggu tertera tanggal 11.
Dikonfirmasi di ruang kerjanya, Plt Humas Kab Kediri, Edhi Purnomo didampingi Titien Kususanti sebagai Kabid Perimbangan dan Peningkatan Pendapatan Keuangan Aset Daerah (DPPKAD) serta selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), membenarkan adanya proyek pengadaan
Kalender 2011.
Dikatakan oleh Edhi, pengadaan Kalender sejumplah 450 ribu exemplar dengan nilai pagu sekitar Rp 700 juta itu telah kerjakan oleh CV Purnama, selaku pemenang tender, dengan nilai tawar sekitar Rp 499 juta.
Selain itu, pengadaan Kalender 2011 tidak hanya dikerjakan oleh CV. Perkasa saja, untuk design telah dikerjakan oleh CV. BSK Group, “Untuk design-nya dikerjakan oleh CV. BSK dan dianggarkan sebesar Rp 3 juta,” kata Tietin. 
Edhi mengaku belum tahu, kalau dari hasil pengadaan Kalender 2011 yang dikerjakan oleh CV Purnama itu didapat kekeliruan, “Kami baru tahu dari Anda, kalau ternyata ada kekeliruan di dalam Kalender 2011,” katanya, Kamis (21/1/2011). Ditanya, apakah pihak panitia tidak melakukan cek and ricek sebelum Kalender diterima ? 
Dengan sepontan Edhi, menjawab, “Sudah tapi tidak sampai detail” Menurut Edhi, adanya kekeliruan dalam Kalelender 2011, bukan kekasalan dari pihak panitia, melainkan salah cetak, yaitu CV Purnama. “Panitia sudah melaksanakan tugas dengan benar. 
Dan kesalahan itu pada percetakannya,” tuding Edhi. Pihak Pemkab, Kediri, lanjut Edhi biasa disapa ini, berencana akan memberi tegoran dan sanksi kepada CV. Purnama.
Karena diangap telah melakukan kesalahan atau kekeliruan dalam mengerjakan proyek pengadaan Kalender 2011. “Setelah tahu ini, kami akan memberi teguran pada CV.Purnama,” tegasnya pada koran ini. 
Ditempat terpisah M. Yusuf Al Qadri, selaku Direktur CV Purnama, saat dikonfirmasi Kamis (20/1/2011) di kantornya, secara tegas membantah, kalau pihaknya dianggap Pemkab Kediri telah melakukan kesalaan dalam pembuatan Kalender 2011. 
“Kalau kami yang melakukan kesalahan, kenapa kami dibayar. Dan faktanya, saya sudah dibayar sama mareka, ini buktinya,” tepisnya, seraya menunjukan bukti
Surat Perintah Pencaiaran Dana (SPPD). Yusuf, biasa dipanggil ini malah balik “menantang’ Pemkab Kediri. “Jika pihak Pemkab Kediri menuduh CV Purnama melakukan kesalahan dalam pembuatan Kalender 2011, maka mareka harus bisa membuktikannya. 
Silakan buktikan saja, tapi kalau sampai mareka tidak bisamembuktikan, maka kami akan tuntut balik. Karena itu sudah merupakan fitnah dan mencemarkan nama baik,” ujarnya dengan nada tinggi.
Seharusnya, lanjut Yuyuf , pihak desaignerlah (CV. BSK Group-red) yang ditegur dan diberi sanksi. Sebab, CV. Purnama dalam kontrak kerjanya hanya sebagai pengganda saja dan tidak lebih dari. “Buktinya berupa kontrak kerja dan CD masih ada pada saya.
Ditandaskan Yusuf "Kalau tidak percaya kita lihat bersama-sama. Mana yang patut disalahkan,” Ungkapnya mblak mblakan. Seraya menilai, pihak pemkab tak perlu membuang dana dengan sia sia.
Sementara menurut berita yang beredar, bahwa pihak panitia pengadaan Kalender tampaknya bakal memberi sanksi pada pihak perancang (design). Tapi apa mungkin? mengingat, CV. BSK Group tersebut masih kerabat dari orang nomer satu di Kabupaten Kediri. (cah)

Oknum Pegawai Kecamatan 
Diduga Gelapkan Intentif Pajak

KEDIRI, hapraindonesia online – Pemerintah Kabupaten Kediri di era ke pemimpinan H Ir Sutrisno selalu mendapat penghargaan dari Pemerintah pusat dalam soal pajak, pasalnya pajak yang di setor oleh Pemkab Kediri ke Pusat selalu tepat waktu dan  mungkin rangking sepuluh besar.
Namun sayang penghargaan dan partisipasi  dari rakyat di kabupaten Kediri yang begitu tinggi dalam membayar pajak tidak di imbangi dengan ulah segelintir orang oknum pegawai Kecamatan Gurah yang di duga menggelapkan intensif Pajak bumi dan bangunan.
Menurut nara sumber media ini para oknum pegawai Kecamatan Gurah tersebut berinisial PD, TS dan BS, ketiganya di duga telah menggelapkan intensif pajak bumi dan bangunan sebesar Rp 96 juta.
Masih menurut sumber ketiga oknum tersebut telah "di bebas tugaskan" oleh Camat Gurah Suyono, dan ketiganya di tuntut untuk mengembalikan uang Pajak  tersebut, "Ketiganya di bebas tugaskan oleh Camat kurang lebih sudah tiga bulan, mungkin sekarang belum masuk kerja" kata nara sumber kepada media ini.
Sementara itu Camat Gurah Suyono saat di konfirmasi terkait kasus ini di kantornya membantah hal tersebut, "itu tidak benar, gak ada (kasus itu red) itu" ujar Suyono. "Siapa yang bilang, siapa nara sumbernya" Pungkas Suyono balik bertanya.(cah)  

Ada Jejak Koruptor di Dindik Kota Kediri ?

Kediri,hapraindonesia online- Belum tuntas persoalan melilit Instansi Dindik Kota Kediri, perihal dugaan kasus Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN), kasus dugaan korupsi lain muncul bak jamur di musim hujan.
Berdasarkan data dihimpun media ini, diantara kasus yang muncul belakangan adalah dugaan pengadaan BKS tahun 2009, pengadaan BKS tahun 2010, Pegawai Tidak Tetap (PTT), serta Penerimaan Siswa Baru (PSB) tahun 2009, disebut-sebut sudah mulai diproses pihak berwajib.
Awal tahun 2011 ini, kembali muncul dugaan KKN di Dindik Kota Kediri terkait proyek fisik menelan anggaran sektar Rp 3.347 miliar dari APBD tahun anggaran 2010. Kalangan aktivis menyebut penyelewengan di instansi itu, bukan tidak mungkin sudah lama dijadikan lahan empuk untuk mengais rejeki haram oleh oknum tertentu.
     Menurut aktivis, pekerjaan haram kental dengan konspirasi dan sarat nuansa penyimpangan yang merugikan Negara. Kejanggalan paling mencolok, antara lain, menyimpang dari spesifikasi, Rencana Anggaran Belanja (RAB), manupulasi volume pekerjaan, pengelembungan anggaran serta pengerjaan yang semestinya tuntas tahun 2010 tapi hingga sekarang belum juga rampung. 
Demikian juga, papan nama proyek mestinya terpampang di sekitar lokasi, namun diduga kuat sengaja tidak dipasang, “Ya bisa jadi, biar tidak bisa di lihat oleh masyarakat secara langsung, kalau proyek itu memakan biaya dari APBD yang tidak sedikit ” kecamnya.
     Sebut saja di SMKN 2 hingga kini proses pengerjaan masih berlangsung. Padahal, batas akhir pelaksanaan Desember 2010. Demikian, pemaparan aktivis ini pada media ini Jum’at ( 21/01) pekan lalu, pihaknya sangat berniat melaporkan dugaan KKN dilakukan oknum Dindik Kota Kediri, Panitia, beserta Rekanan atau Kontraktor kepada aparat penegak hukum.
     “Berbagai data sudah saya kumpulkan dan dalam waktu dekat siap dilaporkan kepada pihak berwenang.  Dalam hal ini kami tidak main-main,” tandasnya seraya mengharap dugaan kasus tersebut cepat diproses menyusul bukti sudah cukup memadai.
     Dikatakanya, upaya menempuh proses hukum tak lain agar lembaga pendidikan di Kota Kediri, bersih dari koruptor. Sekadar diketahui, anggaran kisaran Rp 3.347 miliar itu teralokasikan di sembilan lokasi antara lain, rehabilitasi sedang/berat ruang kelas sekolah SMPN 1 Kediri, Pembangunan sarana dan prasarana olah raga SMPN 5 Kediri.
     Disusul kemudian rehabilitasi sedan/berat bangunan sekolah SMAN 2 Kediri, rehabilitasi sedang/ berat bangunan SMAN 3 kediri, pembangunan gedung serba guna/aula SMAN 5 Kediri, penambahan ruang kelas SMAN 6 Kediri, pembangunan lab dan ruang pratekun SMAN 7 Kediri, pembangunan ruang kelas SMAN 8 Kediri dan penambahan ruang kelas SMKN 2 Kediri.
     Modus operandi permainan haram tersebut, diduga oknum Dindik, panitia lelang dan rekanan, sengaja bersekongkol melakukan konspirasi untuk mengais dana haram secara berjamaah. Dan kuat dugaan dilakukannya sebelum lelang berlangsung. (cah). 
Pengadaan Buku, 
Lahan Empuk Bisnis Oknum Dindik ?
KEDIRI, hapraindonesia online – Dugaan Kasus Kolusi Korupsi dan Nepotisme (KKN) pada pengadaan BKS tahun angggaran 2010, oleh oknum Dinas Pendidikan Kota Kediri, semakin terkuak kebenarannya.
     Setidak-tidaknya, adanya upaya penyuapan yang diduga dilakukan oleh oknum Dindik kepada LSM Lumbung Informasi Rakyat (Lira) perwakilan Kota Kediri. patut dicatat sebagai indikasi kuat.
     Seperti dituturkan, Sugeng, dari Lira Kota Kediri Jumat (21/1/11), bahwa dirinya pernah akan disuap oleh oknum Dindik melalui dua orang suruhannya. Dengan harapan, supaya Lira tidak melaporkan dugaan korupsi pada proyek pengadaan Buku Kerja Siswa (BKS) 2010 ke pihak berwajib dan bisa mencabut kembali laporanya yang sudah ditujukan ke polisi. 
     “Pernah ada dua orang mendatangi saya, sambil membawa sejumlah uang untuk diberikan pada saya. Namun saya tolak. Karena mareka mengasih uang ada maunya, yaitu untuk menghentikan permasalahan yang ada di Dindik, terkait pengadaan BKS,” kata wali kata Lira Kediri ini. 
     “Ketika saya tanya, atas perintah siapa memberikan uang ini pada saya? Mareka mengaku, atas perintah dari Eddy selaku Kadindik Kota Kediri. Bukti rekaman ada. Karena pada saat pertemuan di kala itu, tanpa mareka sadari saya rekam. Dan bukti rekamannya sampai sekarang masih ada pada saya,” paparnya.
     Lebih lanjur dikatakan Sugeng, bahwa kedua oarang tersebut berinisial M dan G. Status pekerjaan mareka adalah wira swasta dan berdomisili di Kota Kediri. Kejadian itu tepatnya pada tanggal 9 Desember 2010.
     Namun sayang, percobaan atau upaya penyuapan itu ketika dilaporkan pada polisi, lagi-lagi tak ada tangapan sama sekali. Padahal bukti-buktinya jelas. “Saya selaku Wali kota Lira Kediri sangat menyayangkan kinerja dan kredebilitas Polres Kedir Kota yang selalu tidak menggubris laporan dari masyarakat. “Karena selain penanganan dugaan Kasus BKS yang hingga kini tidak jelas, juga laporan saya tentang upaya penyuapan tidak ada tangapan,” sesalnya.
     Jadi, Sugeng menambahkan, Eddy Purnomo mantan Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri yang sekarang menjabat Asisten III Pemkot Kediri, sudah sepatutnya jadi tersangka dan secepatnya untuk ditahan. 
Sekadar diketahui, laporan terkait dugaan kasus pada proyek pengadaan BKS tahun 2010 dimasukkan ke Polres Kediri Kota, sejak tangal 10 Juli 2009, Berikut bukti-bukti pelanggaran yang diduga kuat dilakukan oleh pihak Dindik Kota Kediri. 
     Dikwatirkan LIRA Kota Kediri serta masyarakat setempat, bila penanganan dugaan kasus pada pengadaan BKS yang sudah memakan biaya dari APBD Kota Kediri tahun anggaran 2010 sekitar Rp 7,5 miliar itu tidak transparan atau terbuka, tidak menutup kemungkinan akan bablas angine alias lenyap bak ditelan bumi.
     “Kalau penangananya tidak transparan, bisa jadi kan seperti dugaan kasus penerimaan CPNS tahun 2009 yang hingga sekarang tak jelas itu. Apa tidak kasihan sama masyarakat?,” ujarnya. Seraya memprediksikan, hasil dari BKS yang dikerjakan PT Temrina Media Graha, telah menimbulkan kerugian keuangan Negara sekitar Rp 2 miliar. 
     Jadi tidak heran, kalau akhirnya berbagai kalangan menilai, bahwa proyek pengadaan BKS yang dilakukan Dindik Kota Kediri tahun anggaran 2010 cacat hukum. Karena menyimpang dari PP RI No. 95 tahun 2007, tentang perubahan ketujuh atas keputusan presiden nomer 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/jasa pemerintah.
     Sementara itu, pihak Pores Kediri Kota terkesan menghindar dari Kejaran sang kuli tinta. Pasalnya, setiap ditemui wartawan media ini guna mengkonfirmasi terkait perkembagan proses penaganan dugaan kasus pada proyek pengadaan BKS tahun 2010 agar masyarakat juga tahu sampai sejauh mana penanganan kasus tersebut.
Nampaknya selalu beralasan tidak ada di tempat, pergi keluar kota , masih ada rapat dan belum ada perintah dari atasan.
     Jumat (21/01/2011) pekan lalu, Kapolres Kediri Kota AKBP Mulya Hasudungan Ritonga, hendak dikonfirmasi koran ini, faktanya enggan untuk ditemui. Kemudian mengarahkan untuk menemui AKP Surono selaku, Kasubag Humas Polres Kediri Kota. Secara klasik, Surono mengatakam, belum konfirmasi dengan Kasat Reskrim. Mungkinkah sedang sakit gigi? (cah).

Minggu, 16 Januari 2011

Video Porno SMP Tulungagung Kado Kado Tahun Baru Buat Polres Tulungagung

Tulungagung, Hapra Indonesia -  Tulungagung Jawa Timur, nyaris tak pernah lenggang kasus peredaran video mesum dengan bintang lokal. Meski operasi terhadap peredaran atau keberadaan pornografi secara kontinyu, namun masih saja ada yang melakukan.
    Setelah berkali-kali dilakukan razia dan pengenaan pasal tentang pornografi kepada pelaku, awal tahun ini Polres Tulungagung kembali mendapat pekerjaan menangani soal pornografi.
 Baru-baru ini, telah beredar rekaman vidio pornodengan pelaku diperkirakan masih usia sekitar 15 tahun dan pelakunya pelajar asal Tulungagung. Rekaman video format 3 gp tersebut telah beredar luas dimasyarakat.
    Mudahnya mentransfer antar ponsel dengan bluetooth, edegan hubungan layaknya suami istri yang dilakukan sepasang pelajar dibawah umur telah berada di ribuan ponsel, bahkan bisa lebih.
 Hal itu karena peredaran video porno lokal sangat diburu pemilik ponsel sehingga dari ponsel ter copy ke ponsel lain terjadi secara berantai. Apalagi jika telah di unggah ke internet, maka sekejap saja jutaan copy video porno terakses.
    Dilaporkan media ini dari Tulungagung, peredaran video porno dengan pelaku masih dibawah umur. Pelaku bernama A (15th) siswi kelas 2 MTS Al Kumar dan tinggal di Dusun Bolu Desa Kates Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung.
 Sedang lawan mainnya (pacarnya A) bernama P (15 th) pelajar SMP Karang Anom kelas II, alamat Dusun Desa Pucangan Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung.
    Adegan mesum dilakukan 3 Januari 2011 di alas (hutan) Sono Sewu Desa Segawe Kecamatan Pagerwojo Kabupaten Tulungagung. Ha itu sesuai keterangan Basuki (40)  kepada media ini.
 Dikatakan Basuki warga Desa Pucangan yang saat itu sedang mencari rumput “Semuanya berawal ketika saya mencari rumput mendengar suara mendesah dari balik pohon sono" Ujar Basuki.
    Dikatakan lebih lanjut "Setelah saya dekati sumber suara tersebut berasal dari balik pohon terlihat dua anak baru gede (ABG) melakukan hubungan badan dengna posisi saling tindih yakni, dengna ciri-ciri yang laki-laki mengenakan celana panjang hitam dan celana dalam biru. Memakai kaus hitam bertuliskan Rolling Stone" tambahnya.
    Sementara, ceweknya mengenakan jaket abu-abu, kaus putih motif bunga serta celana biru yang dilepas mas”. Sambungnya, Sedang peredaran rekaman vidionya kali pertama diketatahui oleh masyarakat sekitar 6 hari dari ponsel.
    Sadang media ini mendapat info bahwa copy video porno di ponsel tersebut telah dimiliki pihak kepolisian Tulungagung untuk digunakan sebagai pengusutan lebih lanjut.
    Kapolres Tulungagung AKBP Heri Wahono melalui Wakapolres Kompol Wiyogo Pamungkas beberapa waktu yang lalu pada jatimnet. mengatakan, ”Kita sudah mendengar adanya video porno yang para pemainnya masih berstatus pelajar: ungkapnya.
    Ditambahkan Kapolres, saat ini soal peredaran video porno tersebut masih dalam tahap  serta dilakukanpenyelidikan baik  identitas korban mupun pelaku penyebaran video tersebut“ ucapnya.
    “Sudah barang tentu, kami juga akan meminta keterangan dari sekolah,” pungkas perwira asal Semarang baru-baru ini (San)

Pelarangan Tambang Pasir Setengah Hati ?

Tulungagung Hapra Indonesia- Berdasar riset sejak 1991 hingga 2004, aliran sungai Brantas  telah mengalami penurunan sekitar 4,5 meter. “Dari hasil riset kami, kawasan yang paling berdampak terhadap maraknya penambangan pasir mekanik adalah wilayah Mrican Kediri kota  hingga Nglengkong Nganjuk,” ungkapnya pada media ini beberapa waktu yang lalu.
    Bonari mengatakan, di Tulungagung, daerah aliran sungai yang paling berdampak akibat penambangan pasir mekanik Sungai Brantas, adalah sungai Ngrowo.
Air sungai yang membelah Kota Tulungagung itu mengalami penurunan sekitar 2,5 meter. “Instilahnya, kondisi debet air mengalami devisit sendimen,” lanjutnya. Masih  menurut  Bonari, sebenarnya pendangkalan debit air sungai Brantas dapat dihindari jika aktivitas penambangan pasir mekanik tidak banyak dilakukan.
    Dampak lainnya  penurunan debet air mengakibatkan aliran Sungai Brantas tidak mampu mengaliri iringasi dan kawasan pertanian milik warga. “Masalahnya aliran sungai tidak mampu masuk melalui anak Sungai Brantas, karena poisisi air lebih rendah dibanding anak sungai,” katanya
    Distribusi pasir yang berasal Gunung Kelud dan Gunung Arjuno sebagai salah satu hulu dari sungai Brantas sudah ditampung melalui kawah pasir. Sehingga, distribusi pasir yang terbawa arus sungai jumlahnya menjadi terbatas.
    Namun, kondisi itu tidak segera disadari penambang pasir. Mereka tetap menggali pasir dari sungai Brantas. “Kondisi ini mengakibatkan tebing dan tanggul sungai banyak yang tergerus. Pasalnya, jumlah pasir yang terbatas, tapi penambangan kian marak,” keluhnya.
Penambangan pasir mekanik belum begitu memberikan dampak secara signifikan di Tulungagung.     Namun, kondisi  itu sudah dirasakan beberapa kota lain, seperti Kediri, Jombang dan Mojokerto.
“Tulungagung, mungkin karena tergolong hulu sehingga belum terlalu berdampak. Beda dengan Kediri, salah satu tiang penyangga jembatan Semampir, saat ini sudah menggantung,” paparnya.
    Dia mengatakan, jika debet air mendadak tinggi maka akan berbahaya. Semisal curah hujan tinggi.
“Kondisi sungai Brantas, patut diwaspadai jika debet air tergolong siaga merah. Yakni, mencapai 1.000 meter per detik. Namun, untuk sementara ini, masih dalam kategori normal. Yakni, sekitar 800 meter kubik per detik, jika hujan deras terkadang siaga kuning atau sekitar 900 meter per kubik per detik,” pungkasnyanya. (Bayu)

Tulungagung Diserang Puting Beliung

Tulungagung,Hapra Indonesia - Beberapa hari terakhir, medio Januari 2011 hujan lebat hampir tiap hari terjadi dan curah hujan cukum tinggi, terkadang disertai hembusan angin cukup kencang, tanggal 16 kemarin sekitar pukul 15.00 wib hujan yang hampir merata dan Tulungagung tak luput dari derasnya curah hujan.
    Laporan tim liputan Media ini dari Tulungaung, mengimpun informasi dari berbagai sumber, mengatakan bahwa hujan lebat yang terjadi kemarin nyaris meluluh lantakkan beberapa bangunan akibat kencangnya hempasan angin.
    Dikatakan sumber media ini, bahwa angin puting beliung kemarin menyapu kawasan Desa Gedangan dan Desa Centrong Kecamatan Campurdarat. Akibat sapuan puting beliung, membuat 1 kandang kambing, 4 buah kios dan 49 rumah warga mengalami kerusakan.
    Selain itu, atas salah satu masjid di desa tersebut tak mampu menahan angin puting beliung yang lewat dan dalam sekejap atap masjid berantakan. Meski demikian, tak sampai menimbulkan korban jiwa. Menurut sumber dilokasi, kerugian untuk sementara belum bisa ditaksir.(b@yu).
   

Kamis, 13 Januari 2011

Oknum Pemdes & PJTKI
Diduga "Ikut" Suburkan Praktek Trafficking
Kediri,Hapra Indonesia - Berhati-hatilah dengan ulah makelar TKW (Tenaga Kerja Wanita) yang berkeliaran mencari korban, bisa-bisa keluarga anda yang menjadi korban penipuan TKW.  Penipuan tersebut memang bukan hal yang baru.
Tetapi kejadian yang terus berulang yang menimpa banyak korban. Tetapi karena kurangnya pemahaman terkait masalah TKW akhirnya penipuan tersebut terus memakan korban.
Modus penipuan tersebut adalah umumnya dilakukan oleh makelar PJTKI(Penyalur Jasa Tenaga Kerja Indonesia) yang selalu berkeliaran di desa desa yang penduduknya mengalami kesulitan ekonomi. 
Makelar tersebut biasanya "memasang" orang untuk memantau calon korban, kemudian dengan informasi dari orang kepercayaannya, makelar tersebut turun langsung untuk membujuk calon korban TKW dan meyakinkan keluarganya.
Untuk memuluskan rencananya makelar tersebut memberikan uang depan kepada calon korban TKW, sehingga calon TKW beserta keluarganya akan mudah tergiur dan mudah percaya.
Calon TKW atau keluarga berpikir," enak sekali kerja di luar negeri, belum apa-apa (red bekerja) sudah mendapat uang". Padahal calon TKW dan keluarganya tidak sadar kalau sebenarnya dirinya dan saudara mereka akan di "jual" ke luar negeri. Setelah calon korban TKW dan keluarga setuju, maka makelar tersebut dengan leluasa "memainkan" si korban tersebut, kemudian keluarganya akan mempercayakan calon TKW tersebut. Berita Selengkapnya


Berita terkait :

Dana Bantuan Bencana Tahun 2010 Tak Cair
Kesbanglimas Tutup Mata ?
Kediri, Hapra Indonesia - Bencana alam puting beliung yang menimpa Kabupaten Kediri pada beberapa bulan, sekitar bulan juni pada tahun 2010. Pada bencana alam tersebut  melanda Desa Punjul dan desa Kewedusan di Kecamatan Plosoklaten, dan terparah melanda Desa Punjul karena ada rumah dan beberapa kandang ayam milik warga yang porak poranda.
Tercatat ada satu rumah milik warga rusak yaitu rumah milik Susangko, sedangkan kandang ayam yang porak poranda antara lain milik Suharto, Nurrofik, Agus Supriadi dan Amin yang memiliki dua kandang kandang ayam.
Rumah Susangko yang rusak karena tertimpa pohon besar di belakang rumahnya, menurut warga yang tertimpa angin puting beliung tersebut semua kerusakan sudah dilaporkan ke pihak desa, dan dari pihak Desa Punjul sudah menindaklanjuti dengan melaporkan ke Pemkab Kediri. Berita Selengkapnya
Diisukan Mencuri, Oknum Ketua RT Harjar Warga
Kediri, Hapra Indonesia - Perlakuan Samsodin (55) tidak patut di tiru, betapa tidak Samsodin yang di desanya di kenal sebagai seorang ketua RT yang seharusnya perbuatan dan tindak tanduknya menjadi panutan dan pelindung warganya, tetapi Samsodin melakukan penganiayaan berat kepada warganya sendiri.
Gara garanya adalah Samsodin merasa tersinggung kepada warganya sendiri yang bernama Surani (40), pasalnya Samsodin telah melakukan penganiayaan berat terhadap Surani teman sekaligus tetangganya setelah diisukan mencuri, dan ditangkap kemudian dijebloskan ketahanan Polsek Plosoklaten (7/1), keduanya adalah Warga Desa Panjer Kecamatan Plosoklaten. Berita Selengkapnya

Anggaran ADD Tahun 2010 Desa Sidorejo Dicairkan Tahun Ini
Kediri, Hapra Indonesia - Pada tahun 2010  ADD (Anggaran Dana Desa) praktis Desa Sidorejo Kecamatan Pare Kabupaten Kediri tidak cair, pasalnya Kades Sidorejo Robin Hutomo sedang menjalani penahanan atas vonis penjara dari Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri beberapa bulan yang lalu di sel lapas Kota Kediri.
Robin Hutomo divonis satu tahun penjara oleh majelis hakim dalam kasus program ajudifikasi prona tahun 2007 silam dan telah bebas sekitar 25 Desember 2010 yang telah lalu.
Pada waktu itu Sutanto Camat Pare yang di temui Suara Media di kantornya beberapa waktu yang lalu mengakui bahwa ADD untuk desa Sidorejo untuk tahun anggaran 2010 belum cair. Berita Selengkapnya

BERITA SEBELUMNYA

  © HAPRA INDONESIA Media Group ...Berani.Cerdas . Realistis

Ke : HALAMAN UTAMA