Selamat datang di Site Berita Nasional Media Hapra Indonesia . Wartawan Hapra Indonesia dalam menjalankan tugas dibekali kartu wartawan dan bertugas sesuai penempatan yang dikeluarkan oleh Redaksi. Semua Anggota Hapra Indonesia, foto dan nama ada pada situs kami ini, tanpa ada nama dan foto di situs kami, oknkum tersebut BUKAN ANGGOTA HAPRA INDONESIA DAN SEGALA YANG DILAKUKAN DILUAR TANGGUNG JAWAB REDAKSI. LAPORKAN KE PIHAK KEPOLISIAN TERDEKAT

Jumat, 11 Mei 2012

Lapter Pemkab Kediri Dikecamatan Tarokan ?

Peta Bidang Tanah Beredar Di Tangan Warga
Kediri| HAPRA Indonesia - Ide Mantan Bupati Kediri Sutrisno yang akan membangun Lapter (Lapangan Terbang) di wilayah Kediri, yang akan direalisasikan oleh Bupati Kediri yang sekarang Haryati Sutrisno tidak lain adalah istri Mantan Bupati Sutrisno mulai mengalami kendala.
    Seperti yang di beritakan beberapa media beberapa pekan yang lalu bahwa rencana pembangunan MegaProyek Lapter di wilayah Kabupaten Kediri di tolak Pemprov Jawa Timur karena rencana pembangunan Lapter tersebut tidak termasuk dalam rencana tata ruang dan tata wilayah (RT/RW) Provinsi Jawa Timur.
    Pemkab Kediri telah mengucurkan uang rakyat sebesar Rp 2 Milliar untuk anggaran Study kelayakan dan Masterplanya.
Seperti yang di muat beberapa media Wakil Bupati Masykuri bahwa pembangunan tersebut untuk mendongkrak potensi Kediri secara ekonomi.
    Tetapi benarkah Lapter tersebut akan di bangun di wilayah Kecamatan Plosoklaten, seperti yang ramai di beritakan beberapa media.
    Menurut nara sumber HAPRA sekitar bulan  maret ada sosialisasi Lapter di wilayah Kecamatan Tarokan, sosialisasi tersebut diadakan di balai desa Jati dan diikuti oleh 7 desa dari 10 desa yang ada di Kecamatan Tarokan.
    Dan bersamaan dengan sosilisasi tersebut di Wilayah Kecamatan Tarokan telah beredar peta bidang Lapter tersebut yang telah di miliki beberapa orang.
    Sosialisasi tersebut di lakukan oleh CV Jamiatul Wali Rosyidin yang mengundang 7 kades tersebut yang di duga wilayahnya akan "terkena" Mega Proyek Prestisius tersebut.
    Masih menurut sumber HAPRA CV Jamiatul Wali Rosyidin adalah kepanjangan tangan dari investor yang konon berasal dari Abu Dhabi Uni Emirat Arab (UEA).
    Plt Kabag humas dan Protokuler Pemkab Kediri Edhi Purwanto (9/04) saat di konfirmasi HAPRA tentang hal tersebut mengaku tidak tahu menahu dengan sosialisasi yang telah di lakukan oleh pihak CV Jamiatul Wali Rosyidin.
    "Kita tidak tahu itu (Sosialisasi red),tak ada hubunganya, belum sampai keteknis itu, Pemkab masih lobi lobi akomodasi RT/RW Ke PemProv Jawa Timur dan penataan wilayah udara" Kata Edhi.
    "Dan Pihak Pemkab Kediri tidak ada perintah ke Camat untuk sosialisasi" Sambung Edhi. Lebih lanjut Edhi meminta Masyarakat untuk berhati hati, pasalnya kalau menyangkut proyek besar apalagi bandara pasti akan melibatkan Pemkab Kediri.
    "Terkait dengan bandara udara Pemkab Kediri belum sampai bekerja sama dengan pihak pihak tertentu dalam pembangunan yang memang akan bekerja sama dengan pihak ketiga" Jelasnya.
    Edhi Purwanto menghimbau kepada masyarakat untuk tidak terprofokasi dan berhati hati, dalam mencermati perihal bandara tersebut, supaya masyarakat tidak di rugikan. "Penlop (Penentapan lokasi) Lapter masih di kaji di semua wilayah Kabupaten Kediri, dan titik alternatif untuk bandara, tidak bisa kita sebutkan, itu rahasia Pemkab" Tandas Edhi.
    Menurut Edhi Purwanto Peta Bidang muncul kalau sudah koordinasi dengan Angkasa Pura. Saat di tanya HAPRA apa Pemkab Kediri merasa kebobolan dengan adanya sosialasi tersebut, Edhi menjawab ,"tidak ada itu dari Pemkab Kediri, kalau ada Masyarakat yang merasa di rugikan itu urusan penegak hukum" Ujarnya.
    Sementara itu tokoh masyarakat Tarokan Sugeng Kodaryo mantan anggota DPRD komisi A ketika di mintai tanggapanya selaku tokoh masyarakat Tarokan menyatakan tidak setuju kalau memang benar Lapter nantinya jadi di Wilayah Tarokan.
    "Lahan subur daerah Tarokan adalah baik untuk pertanian, jadi tidak selayaknya untuk Lapter dan seharusnya Pemkab Kediri berpikir ulang" Pungkasnya.
    Rencana Lapter Pemkab Kediri terkesan di paksakan dan terkesan menghambur hamburkan uang rakyat, pasalnya keberadaan SLG (Simpang Lima Gumul) saja sampai sekarang belum juga selesai pembangunannya, dan Pemkab Kediri ngotot membangun Lapter. (CAHYO).  

BERITA SEBELUMNYA

  © HAPRA INDONESIA Media Group ...Berani.Cerdas . Realistis

Ke : HALAMAN UTAMA