Selamat datang di Site Berita Nasional Media Hapra Indonesia . Wartawan Hapra Indonesia dalam menjalankan tugas dibekali kartu wartawan dan bertugas sesuai penempatan yang dikeluarkan oleh Redaksi. Semua Anggota Hapra Indonesia, foto dan nama ada pada situs kami ini, tanpa ada nama dan foto di situs kami, oknkum tersebut BUKAN ANGGOTA HAPRA INDONESIA DAN SEGALA YANG DILAKUKAN DILUAR TANGGUNG JAWAB REDAKSI. LAPORKAN KE PIHAK KEPOLISIAN TERDEKAT

Jumat, 11 Mei 2012

Dibalik Kemelut Gugatan Cater

Ada Pencucian uang lewat Bank Di Blitar ?
Blitar | Hapra Indonesia - Kemelut berkepanjangan upaya pegawai Pencatat Meter (Cater) listrik di sejumlah daerah, khususnya Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) PT. PLN Kediri untuk menuntut hak gajinya belum ada titik temu.
    Beberapak kali pegawai Cater melakukan demo untuk menuntut hak, namun upaya yang ditempuh terasa makin panjang. Hal itu karena menurut beberapa anggota Cater, mereka bukan demo minta kenaikan gaji. itu salah besar katanya pada Hapra Indonesia.
    Menurut mereka, sejak direkrut PT Mustika Berkah Abadi (MBA) selaku mitra PLN, pernah mengalami ganijnya hanya diberikan 50% dengan alasan pihak MBA mengalami kerugian, dari gaji tersebut mereka menuntut dikembalikannya jagi utuh 100%.
    Tuntutan itu dikabulkan, namun tidak utuh, yang diterima hanya 75 % dari nilai yang sebenarnya. Demo yang dilakukan beberapa kali, adalah meminta gaji mereka utuh 100 %, jadi bukan menuntut kenaikan gaji.
    Hal itu juga disampaikan oleh Waras yang mewakili para Cater dalam menuntut haknya. Hembusana mereka menuntut kenaikan gaji, sangat disayangkan karena tidak sesuai dengan misi dan tujuan demo mereka.
    Aksi unjuk rasa yang dilakukan Cater, merupakan lanjutan dari aksi sebelumnya, yang mereka gelar di Kantor PT Mustika Berkah Abadi (MBA) selaku mitra PLN, di Desa Tepus, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri.
    MBA dinilai sudah mengingkari janji untuk menaikkan gaji mereka. “Yang jelas kami datang untuk menuntut kenaikan gaji. Tahun 2009 lalu naik 100 persen. Kemudian tahun 2010 turun 50 persen. MBA janji akan mengembalikan pada nilai Rp 1,5 juta, tetapi tidak terwujud sampai saat ini,” terangnya.
    Menurutnya, kenaikan sebesar itu tidaklah terlalu besar, bahkan masih dibawah gaji PNS. “Tuntutan kami sebenarnya tidak terlalu tinggi. Hanya 1,5 juta. Dibawah gaji PNS, golongan II saja sekarang sudah Rp 2 juta lebih.
    Kami sendiri hanya sebagai tenaga outsourcing. Meskipun karyawan kontrak yang setiap tahun tanda tangan kontrak,” urainya.
    Hasil investigasi Hapra Indonesia, di wilayah Blitar diindikasi adanya upaya pencucian uang melalui sebuang bank dengan cara mengirim uang gaji kepada pegawai Cater, namun setelah dana ditransferlangsung dikeluarkan kembali oleh pihak bank.
    Soal transfer yang terasa janggal, pihak MBA mengirim gaji di salah satu bulan sangat tidak wajar, nilai gaji yang ditransfer ke rekening milik pegawai Cater dari sekitar Rp 50 juta hingga diatas Rp 125 juta.
    Pihak Bank, mengirimkan pemberitahuan soal pengiriman tersebut lebih dari satu minggu setelah pengiriman dan pengeluarkan dana dari rekening milik pegawai Cater Listrik. Alasannya karena salah kirim.
    Salah seorang Cater, mengaku heran, mengapa pihak bank begitu mudahnya mengeluarkan dana yang ada di rekening pribadinya dan setelahjagak lama baru memberi kabar. seharusnya pengeluaran dana dari dalam rekening nasabah harus ada ijin oleh pemiliknya.
    Temuan yang diperoleh Hapra Indonesia, dalam waktu singkat jalur keluar masuk dana lewat rekening pribadi dalam waktu yang sangat singkat, lebih dari 100 rekening dan total dana mencapai angka milyar.
    Terasa janggal jika salah kirim jumlahnya lebih dari 100 rekening dan cara keluar masuknya dana tidak sesuai dengan undang-undang perbankan. Kejadian tersebut, ada indikasi pihak MBA melakukan pencucian uang dan pihak bank terlibat memperlancar tujuan PT MBA.
    Hingga saat ini, Ratusan cater mengancam akan tetap memperjuangkan haknya “Cater merupakan petugas unjung tombak PLN. Pelanggan mengeluhkan kenaikan listrik yang ditabrak cater, listrik padam, yang ditabrak juga cater.(Tim Hapra)

BERITA SEBELUMNYA

  © HAPRA INDONESIA Media Group ...Berani.Cerdas . Realistis

Ke : HALAMAN UTAMA