Selamat datang di Site Berita Nasional Media Hapra Indonesia . Wartawan Hapra Indonesia dalam menjalankan tugas dibekali kartu wartawan dan bertugas sesuai penempatan yang dikeluarkan oleh Redaksi. Semua Anggota Hapra Indonesia, foto dan nama ada pada situs kami ini, tanpa ada nama dan foto di situs kami, oknkum tersebut BUKAN ANGGOTA HAPRA INDONESIA DAN SEGALA YANG DILAKUKAN DILUAR TANGGUNG JAWAB REDAKSI. LAPORKAN KE PIHAK KEPOLISIAN TERDEKAT

Jumat, 25 Maret 2011

Daging Sapi di Tulungagung Layak Dikonsumsi

Diperiksa Dinkes & Dinas Peternakan
TULUNGAGUNG – Hapra Indonesia - Soal daging sapi yang santer dibicarakan dan sempat masyarakat yang mendengar rumor penjualan daging sapi tiren, menurut sumber dilakukan oleh S yang bekerja di tempat W namun  pekerjaan itu untuk orang lain.
Sementara itu Har dari dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, tentang isu yang berhembus dengan ke khawatiran konsumen daging, diperoleh keterangan bahwa daging sapi yang dijual oleh W dinyatakan sehat dan layak untuk dikonsumsi.
    Sumber juga menyatakan bahwa masyarakat tak perlu khawatir tentang mutu daging yang beredar di wilayah Tulungnagung. Sedang salah seorang sumber mengatakan bahwa kekhawatiran tersebut dinilai wajar karena terkait dengan kepercayaan dan keyakinan umat beragama.
    Sumber yang tak bersedia disebut namanya ini juga mengatakan meski Tulungagung dinilai aman, tetap mengingatkan agar konsumen daging tetap ikut mengawasi keberadaan daging yang beredar dipasarkan.
    Pingi dari Dinas Peternakan Kabupaten Tulungagung sedada dengan Har, bahwa dalam penelitian yang dilakukan Dinas Peternakan, sapi yang dipotong dan dijual oleh W dinyatakan sehat dan layak dikonsumsi.
Dikatakan sumber lain beberapa menit, bila mencurigai tentang kondisinya sebagai daging tiren ataupun geronggongan, segara menyampaikan ke kantor polisi terdekat agar dapat diantisipasi sedini mungkin.(b@yu/Dik)

Kamis, 24 Maret 2011

Isu Daging Sapi Tiren Resahkan Warga Tulungagung

TULUNGAGUNG I HAPRA Indonesia  - Akhir-akhir ini beberapa warga di Kabupaten Tulungagung, khususnya daerah Kecamatan Kalangbret dan sekitarnya lebih ekstra hati-hati untuk mengonsumsi makanan dengan menu daging sapid an merasa was-was.
    Kekhawatiran merka, karena berhembus rumor beredarnya daging sapi  ‘tiren’ (mati kemaren) dan sapi yang kondisinya sakit-sakitan. Di kawasan tersebut dikenal dengan istilah ‘sapi rubuhan (tidak sehat)
    Menurut info yang hasuk ke media ini, menduga salah seorang Jagal Sapi di daerah Dusun Tales Desa Karanganom Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung terdapat jagal sapi yang ‘nakalan’ dan mencari untung yang sebesar-besarnya tanpa memikirkan dampak konsumen daging sapi.
    Dari sumber yang masuk media ini, oknum jagal sapi tersebut yang diduga berinisial ‘W’ saat ini telah pindah  Jarakan Kecamatan Gondang. Sementara di tempat tinggalnya yang ada tinggal adik si oknum Jagal Sapi  bernisial ‘A’.
    Kekhawatiran warga sampai saat ini masih belum reda karena adanya dugaan daging sapi tak layak dikonsumsi manusia karena telah menjadi bangkai sebelum disembelih serta sapi tak sehat menjelang kematiannya.
    Dikatakan nara sumber, bahwa adik kandung W benarama A tersebut kabarnya memiliki kios penjualan dading sapi tak jauh dari Pasar Kecamatan kalangbret, Namun ketika ditanya lebih lanjut, nara sumber tepatnya berada dimana kios milik A, hanya ‘anggkat bahu’ dan bilang kurang mengerti letaknya yang pas.
    Beberapa warga yang sering mengonsumsi daging sapi, dengan adanya rumor hendaknya pemerintah Kabupaten Tulungagung untuk turun tahngan khususnya yang membidangi RPH (Rumah Potong Hewan) maupun bidang kesehatan setempat. (b@yu)

Minggu, 20 Maret 2011

SMS Promosi Ganggu Privacy Pemilik Ponsel

Kediri, Hapra Indonesia - Seseorang memutuskan untuk menggunakan ponsel dengan nomor pilihannya, tentu dimaksud untuk keperluan komunikasi dengan sanak keluarga atau keluarga dan kerabat. Pesan singkat (SMS) mempunyai arti penting dalam komunikasi sebagai pengganti Pager (Radio Panggil) yang sebelumnya telah berjaya.
Promosi berupa penawaran konten, ikut kwis dan jenis lain hingga penawaran menjadi agen pulsa maupun penawaran barang. sering masuk ke ponsel disaat jam-jam sibuk bahkan pada saat sedang istirahat malam pun masih ada sms nongol berbasis nomor 4 digit atau lebih.

Jumat, 18 Maret 2011

Oknum Camat Ancam Wartawan Minta Ma'af

Kediri,Hapra Indonesia - Di era keterbukaan dan insan Pers dalam menjalankan tugas mengacu dan dilindungi UU RI no 40 tahun 1999 Tentang Pers. Penerapan UU Pers telah berjalan lebih dari 10 tahun, masih saja ada oknum pejabat yang  tak faham dengan kebebasan Pers yang telah diundangkan.
Karena tak famam memungkinkan sikap sebagai oknum pejabat meremehkan profesi jurnalistik. Sudah banyak kearoganan seorang oknum menuai somasi, namun masih saja ada yang mengulang untuk menunjukkan sikap bermusuhan dengan dunia pers.
Seorang wartawan, menjalankan tugas berpijak pada aturan main, mengumpulkan data, mengolah dan mengirimkan berita ke induk medianya dengan penuh tanggung jawab menjalani profesi jurnalistik dilindungi UU tentang Pers.
Belum lama ini, oknum camat di Kediri mengancam akan 'Nggebuki' wartawan yang sedang menjalankan tugal liputan. Sikap tak terpuji dan tergolong melanggar UU RI no 40 tahun 1999 karena dengan ancaman yang dilontarkan sama dengan menghalang-halangi tugas seorang wartawan.
Keristiwa keangkuhan oknum Camat di Kediri, akhirnya oknum Camat ini meminta ma'af atas sikapnya, Organisasi wartawan Kediri Panji Pewarta mengambil sikap ulah oknum Camat yang arogan dengan melakukan somasi ke Bupati Kediri.

Dampak Tsunami Jepang

Tiga Tahun Perekonomian Terpuruk
Hapra Indonesia - Pada tanggal 11 Maret 1966 Presiden Republik Indonesia Ir Soekarno menandatanani Supersemar (Surat Perintah 11 Maret) dan sampai saat ini masih kontrofersial soal dimana Supersemar yang asli tersebut berada.
Saat itu Presiden Soekarno mengadakan sidang pelantikan Kabinet Dwikora yang disempurnakan dan dikenal dengan nama "kabinet 100 menteri". Pada saat sidang dimulai, Brigadir Jendral Sabur sebagai panglima pasukan pengawal presiden' Tjakrabirawa.
Saat itu Sabur melaporkan bahwa banyak "pasukan liar" atau "pasukan tak dikenal" yang belakangan diketahui adalah Pasukan Kostrad dibawah pimpinan Mayor Jendral Kemal Idris yang bertugas menahan orang-orang yang berada di Kabinet yang diduga terlibat G-30-S. 
Keberadaan PKI, menjadi momok dan berapa jumlah korban akibat munculnya PKI saat itu sehingga partai tersebut harus dibubarkan dan dilarang keberadaannya di Indonesia. 'Cap PKI' menjadikan trauma sepanjang masa.
Korban pembantaian saat itu jika dihitung secara menyeluruh, maka bisa ratusan ribu warga meninggal. Sedang beberapa waktu lalu, pada tanggal dan bulan yang sama, di Jepang yang pernah menjajah Indonesia 'Seumur Jagung' digulung badai dan memakan korban.
Sekitar pukul 14.46 waktu setempat daratan negeri Mata Hari Terbit itu digoncang gempa berkekuatan 8,9 pada Skala Richter (SR) dan memicu datangnya bencana tsunami. 

Senin, 14 Maret 2011

Jalan Rusak Parah, Itu Kini Dicor Semen

Kediri, Hapra Indonesia - Jalan ke arah Jombang yang menghubungkan antara Desa Plemahan sampai dengan Desa Mojoayu Kecamatan Plemahan yang berbatasan dengan Kecamatan Kunjang mengalami kerusakan berupa berlubang dan mayoritas mengalami kerusakan bagian sebelah kiri.
Jalan tersebut sangat penting, selama ini banyak pengendara yang tidak nyaman ketika melintas dijalan tersebut, apalagi pada malam hari sangat berbahaya karena gelap tidak ada penerangan lampu, kalau tidak waspada pengendara akan mengalami kecelakaan, pasalnya banyak jalan yang berlubang dan hancur.

Galian C 'Makan Bengkok Desa ?

Kediri, Hapra Indonesia-  Galian C yang ada ada di Desa Kuwik Kecamatan Kunjang sudah hampir setahun berlangsung dan ironisnya galian C tersebut izinnya baru keluar dari kantor KPPT sekitar beberapa minggu ini. 
Dari dan informasi dan penelusuran media ini di dapat didapat keterangan dari beberapa pihak bahwa izin dari KPPT baru saja keluar beberapa minggu yang lalu.
Menurut Bowo orang yang selama ini mengkoordinir kendaraan untuk pengangkutan galian c tersebut, mengatakan bahwa dirinya hanya menyediakan armada atau kendaraan,”Yang lainnya, saya tidak tahu, karena yang izin ngurus pak Safii” ujarnya.
Masih menurut Bowo bahwa sepengetahuannya pihaknya sudah teken kontrak dengan Sufii terkait pengadaan pasir, namun sayang Bowo tidak menyebut berapa nominal dan berapa lama kontrak tersebut.
Bowo juga mengeluhkan adanya beberapa oknum yang mendatangi lokasi untuk kepentingan tertentu, ”Nggak tahu ada banyak orang tertentu yang mendatangi kita, ada polisi, dari media, LSM bahkan petugas Satpol PP. 
Menurutnya, ada enam orang yang datang pakai mobil dinas untuk minta “jatah” “keluh Bowo tanpa penjelasan lebih lanjut.

BERITA SEBELUMNYA

  © HAPRA INDONESIA Media Group ...Berani.Cerdas . Realistis

Ke : HALAMAN UTAMA