Selamat datang di Site Berita Nasional Media Hapra Indonesia . Wartawan Hapra Indonesia dalam menjalankan tugas dibekali kartu wartawan dan bertugas sesuai penempatan yang dikeluarkan oleh Redaksi. Semua Anggota Hapra Indonesia, foto dan nama ada pada situs kami ini, tanpa ada nama dan foto di situs kami, oknkum tersebut BUKAN ANGGOTA HAPRA INDONESIA DAN SEGALA YANG DILAKUKAN DILUAR TANGGUNG JAWAB REDAKSI. LAPORKAN KE PIHAK KEPOLISIAN TERDEKAT

Jumat, 11 Mei 2012

Derita Petani Jagung :

 Petani Sandra Mobil Untuk Makan

Kediri | Hapra Indonesia - Sebenarnya berbagai program baik oleh Pemerintah maupun swasta yang diperuntukkan pada masyarakat petani pada umumnya bagus dan mengiurkan.namun ada kalanya benar benar terlaksana dengan baik dan berakir  membahagiakan petani ( hapy and) ada juga sebagian petani hanya menerima” and “ nya saja tanpa embel embel “happy”.
    Sebagai contoh program penanaman jagung pembibitan oleh salah satu perusahaan besar bertaraf  Nasional bahkan Asia  sebut saja PT As, yang terjadi di daerah kec.Puncu Kabupaten Kediri.
    Lahan subur gemah ripah loh jinawi ( sangat subur) dengan masyarakat yang santun dan antusias mengikuti berbagai pembinaan dan pelatihan penanaman jagung dari perusahaan dengan harapan panen melimpah harga tinggi karena petani dijanjikan dengan kontrak harga gelondong basah di beli diatas harga jagung pipil kering dengan perjanjian di depan atau sebelum tanam.
    Kepercayaan  petani  terhadap perusahaan semakin kuat saat disosialisasikan bahwa benih yang akan ditanam diberikan oleh perusahaan dengan Cuma Cuma alias gratis tis tis, belum lagi petani dimanjakan dengan pinjaman uang untuk membeli pupuk.maka tidak heran bila perusahaan swasta tersebut dapat mengandeng petani hingga ber puluh puluh hektar tanpa kesulitan dan para petani pun dengan semangat perjuangan 45  mengarap lahan tanpa kenal lelah,
    Namun hal yang sangat mengiurkan tersebut nampaknya segera berakhir di saat panen tiba, yang mana hasil panen yang diharapkan petani selama beberapa bulan harus kandas.di mana kesepakatan antara perusahaan dan petani dalam hal pembayaran yang tertuang dalam nota kesepahaman antara petani dan perusahaan besar PT As yang  di wakili Bdn, tertuang bahwa pembayaran dilakukan maksimal  4 hari setelah panen.
    Namun kenyataanya sudah hampir satu bulan petani belum mendapatkan hak nya,sedangkan barang/jagung hasil panen sudah di angkut ke perusahaan.
    Bayangkan bila mereka hanya mempunyai jagung saja untuk di konsumsi sehari hari niscaya masyarakat sini banyak yang kelaparan mas,nunggu uang dari perusahaan.ujar joyo petani setempat mengerutu.
    Usut punya usut  ada dugaan persaingan dari orang dalam/ para oknum perusahaan yang bermain,maklum lah pak,perusahaan PT As yang bertaraf Nasional bahkan Asia,wajar bila ada persaingan orang dalam,namun  pada dasarnya pembayaran dari perusahaan sudah terjadi bahkan maksimal 2 minggu setelah barang di kirim pasti sudah cair. ujar sumber PT As kepada Hapra.
    Dari situasi tersebut para pemimpin kelompok  segera melakukan koordinasi dengan para anggota hingga membuahkan hasil berupa kesepakatan menahan sementara 4 unit mobil truk  pengangkut jagung milik perusahaan sebagai jaminan.karena sudah hampir 200 Ton jagung di bawa ke PT As belum ada kabarnya.
    Sedangkan Bdn (47 th) pengusaha asal Jombang yang seharusnya sangat bertanggung jawab terhadap jagung tersebut justru malah tidak ada kabarnya.
    Ponselnya di matikan mas,salah satu pengurus menjelaskan pada Hapra.ditambahkan, namun beberapa hari kemudian utusan perusahaan (Mkl)yang tak lain atasan dari Bdn menukar 4 unit truk tersebut dengan 1 unit mobil kijang serta dengan kesepakatan bahwa pembayaran dilakukan satu mingu ke depan.namun  Mkl yang mewakili perusahaan PT As pun juga ingkar janji.
    Saat hari pembayaran yang di janjikan Mkl diingkari,beberpa perwakilan petani yang di dampingi Komunitas LSM  (LSM Fokus,LSM Lepas, LSM Lintas Dewan) sepakat untuk membawa masalah tersebut ke ranah hukum dan berkoordinasi dengan  polres Kediri.
    Mengetahui kesungguhan petani dalam memperjuangkan haknya, pihak perusahaan PT As meminta untuk dilakukan pertemuan sekali lagi demi menjaga hubungan baik antara perusahaan dan petani juga nama baik perusahaan yang selama ini di jaga dengan ketat.  
    Dari beberapa pertemuan antara perwakilan petani dan perusahaan yang sempat di ikuti team hapra di peroleh kesepakatan pembayaran ke petani dilakukan beberapa tahab.
    Niat baik perusahaan yang tidak jadi ngemplang hasil keringat ratusan petani tersebut di sambut baik. Bahkan sebenarnya sebagian besar petani masih berharap perusahaan tersebut masih mau membina kerjasama yang baik dengan mereka,namun dengan syarat jangan merugikan petani seperti ini ujar Eko salah satu perwakilan petani jagung Desa Satak.     Kami membuka ruang seluas luasnya untuk para investor dan perusahaan yang ingin bekerja sama. kami sediakan lahan dan masyarakat pengarap.
    Saat di tanya berapa luasan lahan yang ada di daerahnya eko mengatakan terserah yang di minta perusahaan/investor.untuk lahan di daerah saya kurang lebih 1500 H, padahal masih ada 18 kelompok/daerah yang potensinya kurang lebih sama.jadi tergantung seberapa besar kekuatan dan minat mereka kita siap tandasnya.

Lain ladang lain belalang,!!!

Dari permasalahan tersebut diatas  Team Hapra tergelitik untuk menelusuri lebih dalam tetntang petani jagung di beberapa daerah.dengan mengumpulkan berbagai informasi dan laporan warga.
    Diperoleh data  ternyata masih ada  tanaman jagung dengan problem yang sama di daerah Kecamatan Puncu, ada beberapa petak lahan tempat penanaman Jagung pembenihan dengan perusahaan yang sama (PT.As) namun agen berbeda ( BG 30Th).
    Di temukan berbagai perbedaan mendasar antara lain harga ke petani yang bervariasi juga bibit dari perusahaan di jual ke petani dengan harga 15.000 s/d 20.000 per kg dengan cara pembayaran dibayar panen.beberapa petani yang di temui team Hapra meng amini temuan tersebut. (Team and sang)
Untuk lebih lengkapnya simak penelusuranya di edisi depan.

BERITA SEBELUMNYA

  © HAPRA INDONESIA Media Group ...Berani.Cerdas . Realistis

Ke : HALAMAN UTAMA