Selamat datang di Site Berita Nasional Media Hapra Indonesia . Wartawan Hapra Indonesia dalam menjalankan tugas dibekali kartu wartawan dan bertugas sesuai penempatan yang dikeluarkan oleh Redaksi. Semua Anggota Hapra Indonesia, foto dan nama ada pada situs kami ini, tanpa ada nama dan foto di situs kami, oknkum tersebut BUKAN ANGGOTA HAPRA INDONESIA DAN SEGALA YANG DILAKUKAN DILUAR TANGGUNG JAWAB REDAKSI. LAPORKAN KE PIHAK KEPOLISIAN TERDEKAT

Sabtu, 19 November 2011

Luapan Brantas Musim Hujan Waspada Banjir

Kediri | Hapra Indonesia - Dalam minggu pertama awal Nopember ini, seputar Kediri langit tampah menghitam dan angin tak beraturan tanda-tanda akan datang hujan dan sebagian kawasan telah diguyur hujan cukup lebat.
    Melihat kondisi akan segera datang musim penghujan, seperti tahun-tahun sebelumnya bayang-banyang kehadiran banjir selalu menghantui warga dan harus selalu siaga menjaga setiap kemungkinan akan datangnya banjir.
    Potensi adanya bencana banjir, tak munutup kemungkinan akan hadir dalam waktu dekat. banjir yang ditakuti, selain luapan air sungai Brantas, juga adanya penambang pasir yang selalu bertambah setiap saat bisa mempengaruhi kondisi sungai Brantar.
    Ki Kota Kediri, penambangan pasir menggunakan sarana sedot pasir secara diam-diam jumlahnya kian banyak bersaing dengan penambang pasir tradisional sistem selam dan ambil dari dasar sungai yang kian mendekati dasar jembatan yang ada.
    Semakin dekatnya penambang pasir ke bawah jembatan, bisa mengancam kondisi landasan tiang pancang jembatan yang riskan keropos digerus air pada tanah sekitar landasan jembatan. Bila penyangga jembatan terkikis tanah disamping pondasi, bahaya rusaknya jembatan bisa terjadi.
    Dari data yang diperoleh Hapra Indonesia, sejumlah sungai yang berpotensi dapat mendatangkan musibah banjir di Kabupaten Kediri antara lain di Kali Konto di Kecamatan Kunjang, Kali Serinjing di Kecamatan Puncu, Kali Ngobo di Kecamatan Plosoklaten dan Kayen Kidul, Kali Sukorejo di Kecamatan Gampengrejo dan Kayen Kidul, Kali Gedog di Kecamatan Ngadiluwih, dan Kali Dermo di Kecamatan Gurah.
    Sementara, di Kabupaten Blitar antara lain Kali Badak di Kecamatan Ponggok dan Nglegok, Kali Termas Lama di Kecamatan Wonodadi dan Udanawu, serta beberapa sungai yang berada di Kecamatan Udanawu, Kali Putih, Garum dan Gandusari, serta di Kecamatan Wlingi
    Sudjati Bagian Pelaksana Teknis Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya
Air Balai Besar Wilayah Sungai Brantas Satuan Kerja Non-Vertikal Tertentu (SNVT) Pelaksanaan Jaringan Sumber Brantas, belum lama ingi mengatakan “Potensinya cukup berpengaruh. Sampai saat ini material lahar juga masih cukup besar, 100 juta meter kibik,”
    Hal itu disampaikan Sudjati terkait dengan keberadaan kantung lahar gunung Kelud dan tanggul-tanggul yang menampung material saat ini dinilai cukup kritis. "Ancaman lahar dingin Gunung kelud sewaktu-waktu bisa terjadi dan tidak terduga, yang bisa menimpa warga, terutama yang tinggal di sekitar sungai yang tersebar mulai dari Jombang, Kediri, dan Blitar. Ujarnya.
    Untuk mengantisipasi banjir yang  berasal dari gunung Kelud, sebanyak 12 sungai dan anak sungai yang dipersiapkan sebagai kantung lahar letusan Gunung Kelud yang tersebar mulai dari Kabupaten Kediri, Jombang, dan Blitar, Jawa Timur,
    Saat ini kondisinya kantung lahar gunung Kelud bisa dikata kritis dan memerlukan perbaikan dan ba tidak segera diperbaiki, dikhawatirkan mengancam keselamatan warga yang tinggal di sekitar sungai akibat banjir lahar dingin.(Dronks)

BERITA SEBELUMNYA

  © HAPRA INDONESIA Media Group ...Berani.Cerdas . Realistis

Ke : HALAMAN UTAMA