Selamat datang di Site Berita Nasional Media Hapra Indonesia . Wartawan Hapra Indonesia dalam menjalankan tugas dibekali kartu wartawan dan bertugas sesuai penempatan yang dikeluarkan oleh Redaksi. Semua Anggota Hapra Indonesia, foto dan nama ada pada situs kami ini, tanpa ada nama dan foto di situs kami, oknkum tersebut BUKAN ANGGOTA HAPRA INDONESIA DAN SEGALA YANG DILAKUKAN DILUAR TANGGUNG JAWAB REDAKSI. LAPORKAN KE PIHAK KEPOLISIAN TERDEKAT

Sabtu, 19 November 2011

Harus Beli Padi Padi Petani, Stop Beras Impor

Surabaya | Hapra Indonesia - Panen raya padi baru saja terjadi dan kemungkinan kekurangan stok beras untuk Jawa Timur dirasakan tidak mungkin terjadi. Hal itu seperti apa yang disampaikan Soekarwo Gubernur Jawa Timur di sela-sela bedah buku 'Negara Paripurna' di aula DPD PDIP Jawa Timur, Rabu (9/11).
    Info yang diperoleh Hapra Indonesia media group bahwa ketersediaan beras dalam negeri, termasuk untuk beras miskin, saat ini masih 21.918 ton, sedangkan kebutuhan beras miskin yang belum terpenuhi sampai sekarang mencapai 24.245 ton.
    Rinciannya, kebutuhan beras miskin untuk masyarakat Jatim pada bulan November sebanyak 20.026 ton dan pada bulan Oktober 2011 sebesar 4.131 ton, serta kebutuhan beras miskin 88 ton yang belum dipenuhi di Bulog Subdivre Probolinggo tepatnya di Kabupaten Lumajang pada bulan September lalu.
"Sementara, ketersediaan beras dalam negeri yang ada saat ini sebanyak 21.918 ton bisa habis dalam waktu setengah bulan ini," ujarnya.
    Sebelumnya, Rito Angky Pratomo Kepala Bulog Divisi Regional Jatim (8/11), yang lalu menyatakan bahwa ketersediaan beras dalam negeri, termasuk untuk beras miskin, saat ini masih 21.918 ton, sedangkan kebutuhan beras miskin yang belum terpenuhi sampai sekarang mencapai 24.245 ton.
    Dikatakan oleh Rio bahwa rinciannya, kebutuhan beras miskin untuk masyarakat Jatim pada bulan November sebanyak 20.026 ton dan pada bulan Oktober 2011 sebesar 4.131 ton, serta kebutuhan beras miskin 88 ton yang belum dipenuhi di Bulog Subdivre Probolinggo tepatnya di Kabupaten Lumajang pada bulan September lalu.
    Ditambahkan oleh Rio "Sementara, ketersediaan beras dalam negeri yang ada saat ini sebanyak 21.918 ton bisa habis dalam waktu setengah bulan ini," ujarnya. Karena persediaan beras untuk Jawa Timur dinilai cukup, maka Soekarwo bersikukuh untuk menolak beras impor.
    Apa yang dikatakan Soekarwo yang disampaikan secara tegas meski mengetahui bahwa Bulog Jatim menyebut ketersediaan beras untuk masyarakat semakin mengkhawatirkan."Kalau cuma turun di Jatim boleh-boleh saja, tapi nggak boleh masuk (pasar Jatim)," katanya
    Masih mennurut Rio, bahwa kebutuhan beras miskin untuk masyarakat Jatim pada bulan November sebanyak 20.026 ton dan pada bulan Oktober 2011 sebesar 4.131 ton, serta kebutuhan beras miskin 88 ton yang belum dipenuhi di Bulog Subdivre Probolinggo tepatnya di Kabupaten Lumajang pada bulan September lalu.
    Dikatakan juga oleh Rio "Sementara, ketersediaan beras dalam negeri yang ada saat ini sebanyak 21.918 ton bisa habis dalam waktu setengah bulan ini," ujarnya.
    Sedang untuk memenuhi kebutuhan beras miskin, disampaikan oleh Rio bahwa pihak Bulog masih menunggu izin Gubernur Jatim mengeluarkan beras impor asal Vietnam yang sudah tersedia sebanyak 190.384 ton.
    "Kami tidak serta merta mengandalkan beras impor sebagai solusi kekurangan ketersediaan beras miskin. Namun, hal ini karena stok beras di Jatim sudah sulit didapatkan menyusul terjadinya anomali cuaca," katanya.
    Kalaupun ketersediaan beras di Jatim ada, katanya, jumlah yang didapatkannya juga tidak memadai dan lokasinya berada di luar Malang dan Surabaya. Kebutuhan beras miskin untuk masyarakat Jatim rata-rata 46.197 ton per bulan.(Tieam HI-net)

BERITA SEBELUMNYA

  © HAPRA INDONESIA Media Group ...Berani.Cerdas . Realistis

Ke : HALAMAN UTAMA