Tulungagung Hapra Indonesia- Usup (75) warga Blimbing asal kelahiran Lampung menjadi korban penganiayaan. Dari sumber Hapra Indonesia . Korban kemarin 25/12 pukul 14.35 melihat seseorang sedang mondar mandir di sekitar pasar.
Orang tersebut sorenya masih tampak duduk-duduk di di dekat lokasi. Kemudian orang tersebut (tersangka) ketika berjalan dari arah Dam, disapa oleh korban "Nyahmene kok nggawani arit, nggo apa to le" (Terjemahan bebas : Jam sekian kenama membawa arit/celuri").
Tersangka menjawab teguran korban bukan dekan kata namun celurit/arit yang dibawa di bacok-kan ke korban dan karena luka bacok yang cangat fatal. korban meninggal ditempat kejadian.
Celurit yang berlumuran darah oleh pelaku dilempar ke dalam sungai yang tak jauh dari lokasi kejadian. Kejadian tersebut diketaui ole dua siswi yang baru pulang sekolah dan berteriak.
Teriakan didengar warga, warga pun berbondong menuju lokasi kejadian. Mengetahui dirinya didatangan warga, korban lari dan sembunyi di kebun tebu, namun diketemukan warga tepat berada di dekat pohon melinjo.
Warga yang mengetahui pelaku, lantas serempak menghakimi, korbanpun menjadi bulan-bulanan warga yang datang bertambanh banyak tanpa bisa melakukan perlawanan.
Andai petgas kepolisian tak segera datang, korban akan dibakar hidup-hidup oleh warga dan bensin yang telah dibawa urung dibuat membakar korban.
Pelaku akhirnya diamankan petugas dan karena luka-luka dibadang akibat dimasa akibat ulahnya, kini dirawat dalam pengawasan di RSU Bhayangkara Tulungagung (Yu/San)
Orang tersebut sorenya masih tampak duduk-duduk di di dekat lokasi. Kemudian orang tersebut (tersangka) ketika berjalan dari arah Dam, disapa oleh korban "Nyahmene kok nggawani arit, nggo apa to le" (Terjemahan bebas : Jam sekian kenama membawa arit/celuri").
Tersangka menjawab teguran korban bukan dekan kata namun celurit/arit yang dibawa di bacok-kan ke korban dan karena luka bacok yang cangat fatal. korban meninggal ditempat kejadian.
Celurit yang berlumuran darah oleh pelaku dilempar ke dalam sungai yang tak jauh dari lokasi kejadian. Kejadian tersebut diketaui ole dua siswi yang baru pulang sekolah dan berteriak.
Teriakan didengar warga, warga pun berbondong menuju lokasi kejadian. Mengetahui dirinya didatangan warga, korban lari dan sembunyi di kebun tebu, namun diketemukan warga tepat berada di dekat pohon melinjo.
Warga yang mengetahui pelaku, lantas serempak menghakimi, korbanpun menjadi bulan-bulanan warga yang datang bertambanh banyak tanpa bisa melakukan perlawanan.
Andai petgas kepolisian tak segera datang, korban akan dibakar hidup-hidup oleh warga dan bensin yang telah dibawa urung dibuat membakar korban.
Pelaku akhirnya diamankan petugas dan karena luka-luka dibadang akibat dimasa akibat ulahnya, kini dirawat dalam pengawasan di RSU Bhayangkara Tulungagung (Yu/San)